Kepala Kankemenag Gunungkidul : Harus Melakukan Sesuatu yang Khorijul Adat

  Kamis, 14 Januari 2021 | 11:23:50 Dibaca 143
Kepala Kankemenag Gunungkidul : Harus Melakukan Sesuatu yang Khorijul Adat

Gunungkidul (Kankemenag) – Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Gunungkidul, Arief Gunadi membuka kegiatan Rapat Koordinasi Menuju Madrasah Penguatan Riset dan Keterampilan di MTsN 8 Gunungkidul, Rabu (13/1/2021). “Semoga rangkaian acara dan kegiatan yang diselenggarakan ini menjadi bukti integritas kita terhadap institusi Kementerian Agama dalam hal ini melalui pendidikan madrasah,” kata Arief saat membuka acara tersebut.

Turut hadir sebagai narasumber, Anita Isdarmini, Kepala Seksi Kurikulum dan Kesiswaan Kanwil Kemenag DIY.

“Beberapa bulan yang lalu saya diundang ditempat ini untuk membuka pelatihan membatik, dan saat ini hasil dari produk itu dapat kita lihat bersama, inilah yang saya maksud bahwa dimanapun posisi madrasah itu berada harus mempunyai nilai kompetisi dengan madrasah dan sekolah yang lain,” ungkap Arief sembari menunjuk taplak meja batik hasil dari siswa MTsN 8 Gunungkidul.

“Saya mengapresiasi hasil batik ini, tidak menyangka kalo ini produk dari madrasah. Baru dua bulan saya buka acara itu, ini sudah bisa seperti ini,” ujar Arief

“Jadi apa yang sudah dilakukan menurut saya luar biasa, madrasah itu kan mempunyai image hanya belajar alif, ba, ta dan sebagainya, tapi disini membatik juga bisa, apalagi nanti ada riset, riset itu membutuhkan disiplin ilmu yang sangat teliti. Maka benar ketika bapak/ibu sekalian menghadirkan bu Anita ini, yang bukan hanya professional tapi juga memang berpengalaman, ada experience dari profesionalitasnya,” tambahnya.

Arief berpesan kepada bapak dan ibu guru untuk menjadi luar biasa, “Harus melakukan sesuatu yang khorijul adat (diluar kebiasaan). Jadi bagaimana ibu/bapak semua ini dapat mempublish madrasah ini dengan yang diluar kebiasaan orang kebanyakan walaupun kadang agak berbeda,” kata Arief.

Batik dan riset yang sudah menjadi gagasan istimewa dari bapak dan ibu guru adalah salah satu kreasi. “Apalagi dimasa pandemi ini, yang tidak hanya memikirkan bagaimana melakukan transfer knowledge, tapi juga bagaimana kita mempunyai produktivitas yang terukur dan diapresiasi oleh banyak orang,” pungkasnya. (sna)

Penulis : Siti Nurafrianti

Editor : Siti Nurafrianti

Facebook Kemenag Gunungkidul