Gunungkidul (Kankemenag) – Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama DIY, Dr. H. Masmin Afif, M.Ag. menjelaskan bahwa Pemerintah Republik Indonesia melalui Kementerian Agama RI telah melakukan pertimbangan manusiawi setelah melalui kajian mendalam terhadap kondisi bangsa dan kondisi dunia, terutama aspek keselamatan jemaah haji, aspek teknis persiapan, dan kebijakan otoritas Pemerintah Arab Saudi akhirnya menunda keberangkatan Jemaah Haji Tahun 2021.

Hal ini disampaikan Kakanwil pada Sosialisasi Keputusan Menteri Agama Nomor 660 Tahun 2021, Pembinaan Mental dan Kesehatan Jemaah Haji, yang diselenggarakan Seksi Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kantor Kementerian Agama Kabupaten Gunungkidul secara daring dan luring di MI Darul Qur’an. Rabu (22/9/2021).

Kakanwil mengungkapkan latar belakang terbitnya Keputusan Menteri Agama Nomor 660 Tahun 2021 tentang Pembatalan Keberangkatan Jemaah Haji pada Penyelenggaraan Ibadah Haji Tahun 1442 H/2021 M.

“Alasan substansial, yaitu tujuan Agama (Maqashid Syari’ah), yakni memelihara Agama (hifzh ad-din), memelihara jiwa (hifzh an-nafs), memelihara akal (hifzh al-’aql), memelihara nasab (hifzh an-nasal) dan memelihara harta (hifzh al-maal). Sehingga pada kondisi pandemi Covid-19 ini yang paling utama adalah menjaga keselamatan jiwa,” terang Kakanwil.

Selain itu, lanjut Kakanwil, juga didasarkan pada kebijakan Pemerintah Arab Saudi yang berkepentingan agar jemaah yang datang kesana tidak menjadi korban penyebaran Covid-19. Kakanwil menjelaskan bahwa menolak mudharat lebih utama daripada mengambil manfaat.

Dalam kesempatan ini, Kakanwil berpesan agar masyarakat tidak mudah percaya hoax yang beredar. “Pembatalan haji ini tidak hanya di Indonesia, tetapi dunia. Yang boleh melaksanakan ibadah haji kemarin hanya warga internal Arab Saudi,” ungkapnya.

Turut hadir Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Gunungkidul, Drs. H. Sa’ban Nuroni, MA, Kasubbag TU, Drs. H. Andar Prasetyo, MA, Kasi Penyelenggaraan Haji dan Umrah, Muhammad Tahrir, SE., MM beserta jajarannya dan Pengasuh Pondok Pesantren Darul Quran Wal Irsyad, KH. A. Kharis Masduki. (and)