Gunungkidul (Kankemenag) – Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Gunungkidul, Arief Gunadi menuturkan, penyebab gantung diri diantaranya adalah karena beban ekonomi, ketidakharmonisan keluarga dan masalah sosial. Untuk itu diperlukan moderasi beragama untuk mencegah terjadinya bunuh diri dan perceraian. Hal ini disampaikan Arief pada acara Moderasi Beragama Pencegahan Perceraian dan Bunuh Diri, yang diadakan di Rumah Dinas Bupati Gunungkidul, Rabu (7/4/2021).
Arief menjelaskan bahwa moderasi beragama adalah sikap tawasuth dalam beragama. “Moderat bukan berarti mencampuri keagamaan dari sisi ibadah agama lainnya, tapi memberi ruang umat agama lain untuk beribadah sesuai dengan agama mereka,” ujarnya seraya mengajak hadirin untuk melestarikan gotong royong agar kerukunan di masyarakat tetap terjaga.
Terkait bunuh diri, Arief mengatakan, bunuh diri tidak menyelesaikan masalah, tapi menimbulkan masalah yang lebih besar. “Dalam Agama Islam, orang yang bunuh diri masalahnya tidak selesai, tapi malah hilang keimanannya. Amal kebaikan yang selama ini sudah diperbuat selama hidupnya menjadi hilang semua karena hilangnya keimanan. Untuk itu kita berharap dapat meninggal dalam keadaan husnul khotimah. Husnul khotimah merupakan akhir yang baik, bukan dengan bunuh diri,” ungkapnya.
Sebelumnya, Ketua BAZNAS Kabupaten Gunungkidul Samin Fauzi menerangkan bahwa kegiatan ini merupakan kerja sama antara Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Kabupaten Gunungkidul, UPZ Kemenag Gunungkidul dan BP4 Gunungkidul berupa penasarufan paket sembako kepada 30 orang duda dan janda.
Secara simbolis paket sembako diserahkan langsung oleh Bupati Gunungkidul, Sunaryanta, kepada Sukirah dan Masiran. Turut hadir Kabag Adminstrasi Kesra Setda Kabupaten Gunungkidul Azis Saleh. (and)
Penulis : Andi Eko
Editor : Andi Eko